Cerita Blue Valentine terbagi menjadi dua bagian. "Blue" untuk masa kini, dimana Dean (Ryan Gosling) dan Cindy (Michelle Williams) sedang mengalami pait-paitnya sebuah pernikahan, dan "Valentine" untuk masa lalu--tepatnya enam tahun sebelumnya, saat mereka baru bertemu.
Banyak sekali perbedaan kisah diantara dua masa itu tentunya. "Valentine" adalah masa di mana Cindy masih seorang mahasiswa Medical School yang cantik dan ceria tetapi tidak mempunyai 'pilihan' ketika ia tiba-tiba hamil anak mereka, Frankie. "Blue" adalah masa di mana Cindy merasa hidup yang kini dijalaninya bukan hidup yang dimpikannya, dan ia mulai gerah dengan semua itu. Ia bahkan mulai 'menuntut' Dean untuk mencari pekerjaan yang layak selain sekedar painter.
Dengan segala konflik dan cerita yang dikemas dalam 112 menit (gak mau banyak spoiler di sini :p harus nonton sendiri filmnya), Blue Valentine mampu mencampur aduk dan mengacak-acak perasaan karena kisahnya yang "Blue" dan "Valentine". Bentuk cinta saat datang dan hilang, serta rasa kehampaan saat cinta itu benar-benar pergi, yang mampu membuat saya dari valentine menjadi blue.
Sebenarnya saya tidak melihat kalau Cindy benar-benar mencintai Dean, karena yang diperlihatkan Michelle Williams di Blue Valentine cenderung dingin dan tidak-punya-pilihan-selain-hidup-dengan-Dean. Sebaliknya, Dean, mampu menunjukkan kecintaannya kepada Cindy dan Frankie dengan caranya sendiri, juga betapa ia sangat care dengan mereka.
Salah satu yang saya suka adalah chemistry yang kuat antara Faith Wladyka (Frankie) dan Ryan Gosling di film maupun di luar film (foto-foto launch/festival). Ryan yang sudah tandatangan kontrak untuk menjadi Dean sejak 4 tahun lalu, sempat mengajak Faith mancing selain untuk mendekatkan diri dengan Faith, juga untuk belajar bagaimana menjadi ayah.
Film yang sudah dipersiapkan selama 12 tahun ini lucunya dalam beberapa scene merupakan di luar skenario. Bahkan ada saat di mana mereka shooting tanpa ada skenario sama sekali, dan mereka tidak tahu apa yang harus mereka lakukan saat itu. Seperti, adegan Ryan Gosling bermain ukulele & bernyanyi di tengah jalan dan Michelle Williams tap dance mengikuti irama merupakan adegan di luar skenario. Memang untuk mendapatkan feeling antara mereka, sang sutradara bahkan meminta Ryan-Michelle untuk "tinggal" di rumah, pergi ke groceries bersama, memasang pohon natal, dan membuat kue ulang tahun untuk "anak" mereka, Frankie.
Setelah nonton untuk kedua kalinya, saya menyatakan bahwa saya cinta film ini. Blue Valentine bukan sekedar film cinta-cintaan (yang rating awalnya adalah NC-17 lalu diubah menjadi R) saja. Blue Valentine adalah film tentang cinta, yang selain membuat orang selalu berbunga-bunga dan gembira, juga menyakitkan dan hampa jika cinta itu dihadapi oleh kenyataan yang sebenarnya tidak kita inginkan. You can both be happy and hurt at the same time because of love.
Dan satu lagi, kapan lagi bisa nonton Ryan Gosling nyanyi sambil main ukulele selain di Blue Valentine? ;p