Kamu bilang, kamu lelah tinggal di sini.
Mungkin kamu bosan hanya sendiri menetap di sini tanpa ada orang lain yang ikut tinggal di dalamnya. Terserah, aku tidak peduli. Aku tidak ingin tahu alasan apa yang sebegitu kuatnya sehingga kamu memilih untuk pergi. Aku membiarkanmu. Aku tak ingin menahanmu. Aku sudah sangat puas dengan apa yang sudah aku alami bersamamu. Kamu sudah mengenalkanku kepada hal-hal yang sebelumnya belum pernah kujamah. Kamu mengantarkanku pada tempat-tempat yang sebelumnya tidak pernah kuhampiri. Kamu mengajarkanku pada tiap pelajaran yang kamu baik di bidangnya, menuntunku sampai aku bisa. Kamu berjasa. Kamu sudah memberikan banyak pengalaman baru. Memberikan perasaan, menggapai harapan, berbagi kenangan. Banyak sekali.
Kamu bilang, aku menyerah.
Aku tidak mungkin menyerah hanya karena kamu. Aku adalah si petarung yang keras kepala. Selalu mencari cara untuk memenangkan pertandingan. Belajar berbagai macam jurus baru agar lawanku tidak berkutik di hadapanku. Agar walaupun tidak memenangkan pertandingan, aku mendapatkan apa yang kuinginkan. Denganmu, aku sudah mendapatkan itu. Itu sudah lebih dari cukup.
Mungkin inilah persinggahan terakhirmu. Tak usah pamit. Tak ada yang perlu dipamiti. Kamu tak perlu berlari. Aku tak akan mengejarmu dan memohonmu untuk kembali. Aku sudah kapok berputar dan tersesat di labirinmu. Aku yang kini sudah jauh lebih siap untuk hal ini. Dan saat kamu berjalan keluar nanti, kamu tak usah membalikkan badanmu lagi. Karena tak akan ada lagi aku yang menatap punggungmu dan meminta kamu untuk kembali.
....
Lalu aku menyadari.
Kamu benar-benar pergi.
Tak ada lagi kamu.
Dan tak akan pernah ada.
1 COMMENT;
Mungkin inilah persinggahan terakhirmu. Tak usah pamit. Tak ada yang perlu dipamiti. Kamu tak perlu berlari. Aku tak akan mengejarmu dan memohonmu untuk kembali.
BalasHapus#nangis :(