Hai.
Aku memang tak tahu apa yang sedang kamu lakukan di tempatmu kini berada. Aku bahkan tak tahu sedang ada di belahan dunia sebelah mana kamu sekarang. Aku memang hanya bisa sekedar menebak-nebak. Walaupun kamu bukanlah orang yang mudah ditebak-tebak.
Aku tak tahu hal-hal seperti apa yang sedang kamu persiapkan di sana. Apa saja yang biasanya kamu kerjakan ketika waktu seperti ini sudah datang. Karena dunia kita memang berbeda. Dan aku benar-benar tidak mengerti duniamu. Duniamu seperti jauh mengawang di atas langit, sedangkan duniaku tetap tinggal berpijak di tanah sini. Aku yang selalu menatapmu dari bawah, memperhatikan tiap detail pergerakanmu. Kamu hanya bisa terbang, melayang, dengan sayapmu berharap tambah tinggi, tanpa memperhatikan aku yang sejak dulu terus ada di bawah sini. Karena bagimu aku tak terlihat. Tak ada. Samar-samar.
Sebenarnya aku tak yakin pesan ini akan sampai kepadamu. Karena sampai kini pun otakku tak sampai untuk memikirkan bagaimana caranya semesta memberikanmu kesempatan untuk membaca ini. Apalagi memahami kata demi kata yang sejak dua hari lalu aku ungkapkan. But the hell with that.
Dan dengan pengharapanku yang tulus dan mendalam, aku mencoba berkhayal agar kamu akan ada di sini suatu hari nanti. Mewujudkan apa yang selama ini aku impi-impikan. Mungkin saja saat ini Tuhan sedang mengatur rencananya untuk kamu, aku dan mereka. Aneh memang malah aku yang membuat harapanku di ulang tahunmu, bukan kamu dan segala hal yang kita harap akan membuatmu menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Akhirnya aku tak perlu lagi menghitung mundur. Aku tak perlu lagi menunggu untuk melakukan ini. Waktunya telah datang. Dan aku tak sabar lagi untuk sekedar mengucapkan ini.
Selamat ulang tahun, John Mayer.
You have no idea how much I love you.
0 COMMENT;