"A good friend stabs you in the front, not in the back." - Sitta Karina
Salah satu hal yang paling saya benci dan jijik di dunia ini adalah backstabbers. Apa susahnya sih mengkritik langsung ke orangnya? Straight to the point itu jauh lebih terhormat. Bukan malah mengumpulkan sekutu untuk menjelek-jelekkan orang, atau sama-sama gembira di atas penghinaan terhadap orang lain. Padahal tanpa mereka sadari yang mereka tertawakan adalah dosa sendiri. Oh come on, we're all grown ups. Kecuali kalau pilihan mereka adalah just growing old instead.
Melawan backstabbers bukan dengan ikut menjelek-jelekkan mereka di belakang, tidak mau kalah mengumpulkan teman untuk melawan mereka. Kalau begitu, apa bedanya kita dengan mereka? John Mayer pernah bilang, "Anybody who criticizes you is a wimp. So be you. And be you loud, and be you strong, and be you to the maximum." So why don't we just be awesome instead? Kebanyakan backstabbers sebenarnya adalah perkumpulan orang-orang iri sehingga mereka mencari-cari kejelekkan kita--dan bahkan apapun yang kita lakukan dianggap salah oleh mereka. Ketika kita menjadi awesome, orang-orang yang iri itu akan menjadi lebih kalah.
Always return bad remarks with polite smile. Toh ketika kita melakukan sesuatu yang baik, sesuatu baik yang lain akan kembali ke kita. Apapun dan bagaimanapun bentuknya.
Kadang, kemenangan adalah membiarkan mereka puas menghina kita di belakang, tanpa mereka tahu bahwa sebenarnya kita tahu dan kita senang-senang saja karena itu.
Life goes on, dan hidup kita tidak berhenti hanya karena backstabbers. We have to move on. Biar hidup mereka yang stuck karena terlalu sibuk membenci kita, bukan kita yang terlalu sibuk memikirkan cara balas dendam ke mereka.
0 COMMENT;