PAPERNOISE is a free local zine made by my two friends, Dzaki and Kibot. In their very first edition, they featured my photoset titled "Monokrom Berbicara" as Artwork, with a little prologue by me.
Online version of PAPERNOISE can be read here.
And you can also ask for paper version to me. I still got some ;)
Katanya, orang pasti lebih memiliki hati atau lebih memiliki otak dalam menjalani hidup yang ia pilih.
Katanya, "If you can't do something smart, do something good."
Saya sungguh tidak mengerti mereka yang menertawakan atas musibah orang lain.
Di mana hati mereka?
Di mana otak mereka?
Saya rasa yang tersisa dalam diri mereka hanyalah kotoran saja.
Di sini. Saat ini.
Sekali lagi.
Saya tidak akan pernah percaya dengan 'sahabat'
Katanya, "If you can't do something smart, do something good."
Saya sungguh tidak mengerti mereka yang menertawakan atas musibah orang lain.
Di mana hati mereka?
Di mana otak mereka?
Saya rasa yang tersisa dalam diri mereka hanyalah kotoran saja.
Di sini. Saat ini.
Sekali lagi.
Saya tidak akan pernah percaya dengan 'sahabat'
A tiny project I've been working on.
Black & White photos & Tiny little stories.
(still working on it to be as good as I could be)
But you’ll never know me
Every day, is as if I play apart
Now I see if I wear a mask I can fool the world
But I can not fool my heart
Now I see if I wear a mask I can fool the world
But I can not fool my heart
Who is that girl I see
Staring straight back at me?
When will my reflection show who I am inside?
I am now in a world where I have to hide my heart
And what I believe in
But somehow I will show the world what’s inside my heart
And be loved for who I am
And be loved for who I am
Who is that girl I see
Staring straight back at me?
Why is my reflection
Someone I don’t know?
Must I pretend that I’m someone else for all time?
When will my reflection show
Who I am inside?
There’s a heart that must be free to fly
That burns with a need to know the reason why
Why must we all conceal what we think, how we feel
Must there be a secret me I’m forced to hide?
I won’t pretend that I'm someone else for all time
When will my reflections show
Who I am inside?
When will my reflections show
Who I am inside?
When will my reflections show
Who I am inside?
When will my reflections show
Who I am inside?
--
one of my favourite song when I was kid,
made me thinking about myself and wondering..
Who am I inside? What do I want? What do I have to do?
Learn from mistakes. Then we'll know who we really are.
And remember; Be yourself. Because everyone else is already taken.
and after all,
Jati diri itu gak pernah pergi ke mana-mana, adanya di diri lo, jadi gak perlu dicari-cari. ;p
When the word "why" is not enough to explain what have happened in your life lately. It goes ups and downs. It runs from somewhere to nowhere. It walks down the pathways, yet climbs cruelly to the peak.
Times... times...
please stop for a while..
I just want to take deep breaths and feel the moments...
here comes the future that you've been waiting for
here comes the future that you've been afraid of
"Kalian kalau berdoa hanya untuk diri kalian sendiri?
Egois sekali.
Doa tuh; 'Ya Allah, semoga semua orang di dunia ini masuk surga'
Emang enak gitu, di surga sendirian?"
- Pak Iskandar, Guru Matematika SMA
"Apa menurut kalian, orang yang sangat baik di dunia, tapi tidak memiliki keyakinan seperti apa yang kalian yakini, tidak berhak masuk surga? Tuhan itu Maha Adil."
"Tuhan itu hanya satu. Manusia nya yang memiliki sudut pandang berbeda dalam melihat Tuhan. Sama seperti matahari yang dilihat dalam sudut pandang beda-beda, tapi tetap yang kita lihat adalah matahari. Apa kita pantas mempermasalahkan siapa yang paling benar dalam cara melihat Tuhan?"
- Pak Yoga, Dosen Character Building I
"Tidak ada satupun manusia yang sebenarnya atheis. Karena di saat kita lagi susah, pasti ada suatu kali manusia itu bilang, 'Ya Tuhan, tolong saya..'"
"Tuhan itu tidak cukup dilihat dengan hal "kecil" yang ada di bumi. Lihat bagaimana planet-planet di tata surya mampu berputar tanpa bertabrakan, lihat lagi di luar tata surya, bagaimana bisa ada planet-planet dan bintang-bintang yang tidak mengganggu pergerakan bumi kita. Otak manusia itu tidak mampu berfikir dan menampung semua kebesaran Tuhan. Bumi itu hanya sebagian kecil dari kehidupan dan ciptaan Tuhan."
- Pak Heru, Dosen Character Building III
I try to stop cursing stupid people because I know it wouldn't make them smarter nor make me look smarter than them.
and it's hard. damn.
Rasanya ketemu (lagi) sama Fedi Nuril gimana, lak?
Ya gitu. Semacam bintang yang lagi supernova. Meledak memancarkan cahaya yang paling terang selama dia pernah hidup, bahkan bisa membuat silau bintang/planet di sekitarnya.
Tai ah. HAHAHAHA.
eh tapi saya lalu gak mati dan jadi black hole loh ya ;p
Fight The Future - Katakan dengan Cornetto!
By Lalla Pratami - Jumat, Maret 25, 2011
Berdampingan dengan daging merah. Beku. Diam. Tak sempat mencair. Empat minggu sudah Cornetto Disc Strawberry Cheesecake tinggal di sana. Di dalam kotak bersuhu rendah bernama freezer. Sudah waktunya eskrim itu melihat dunia luar yang hangat.
Waktu memang berputar sungguh cepat. Apakah kecepatan detik kini sungguh bekerja lebih cepat, aku tidak tahu. 1095 hari sudah padahal otakku hanya dipenuhi tiga hal. Kamu, kamu, dan kamu.
Kesempatan tidak hanya sekedar ditunggu untuk datang, kadang juga harus dikejar untuk diciptakan. Hey, apa adegan empat minggu lalu sebenarnya adalah sebuah kesempatan? Dia memberikan satu cone terakhir untukku yang berdiri termenung di sebelahmu. Katanya mukaku seperti anak kecil yang memohon untuk memiliki eskrim di tangannya. Padahal ketika melihatmu berdiri di sana, bukan eskrim lagi yang sangat aku inginkan.
Kamu, kamu, dan kamu. Entah apa yang memacu, rasaku padamu kini membludak. Berontak minta didengarkan, marah ingin disampaikan. Kamu pasti sedang latihan Aikido di Dojo dua puluh meter dari rumahku. Haruskah aku berlari, mengejar untuk menciptakan kesempatan malam ini?
So much to say but I won't make it quick.
Tidak boleh begini. Semua harus tersusun rapi. Jangan sampai menyesal dan sia-sia. Tiga tahun bukanlah waktu yang singkat untuk sekedar menyimpan rapi ini semua. Jangan mengacaukannya karena ego semata.
Tapi apakah kesempatan memiliki expired date? Bagaimana kalau bukan malam ini, harapan yang ditabung itu akan terbuang sia-sia. Aku juga ingin berusaha. Aku tak lagi sekedar hanya menunggu. Cornetto ini bukti penantian yang mulai lelah. Ketakutanku seolah sedang cuti malam ini, cuma ada keberanian yang bekerja.
Belum terlambat untuk berlari. Rasa memang terkadang di luar logika. Cornetto mulai mencair, tapi tidak denganku. Tekadku semakin bulat. Aku benar-benar berlari, menjemput sepaket keberanian, kegilaan, kesempatan dan harapan pada seorang pria yang baru saja keluar dari pintu kaca di seberang jalan.
Aku mendekati kamu. Cornetto Disc Strawberry Cheesecake di tanganku. Satu, dua kali nafas kuatur berirama.
Semua yang tertahankan. Tak sanggup terucap. Rasa, angan, bergerumul ingin terbuang. Terkumpul menggunung bersama penasaran, gengsi dan keinginan untuk memiliki. Aku menyusun kalimat. Kata demi kata tersambung berharap akan terdengar indah. Terlebih penting tanpa ambigu di dalamnya.
Waktu memang berputar sungguh cepat. Apakah kecepatan detik kini sungguh bekerja lebih cepat, aku tidak tahu. 1095 hari sudah padahal otakku hanya dipenuhi tiga hal. Kamu, kamu, dan kamu.
Kesempatan tidak hanya sekedar ditunggu untuk datang, kadang juga harus dikejar untuk diciptakan. Hey, apa adegan empat minggu lalu sebenarnya adalah sebuah kesempatan? Dia memberikan satu cone terakhir untukku yang berdiri termenung di sebelahmu. Katanya mukaku seperti anak kecil yang memohon untuk memiliki eskrim di tangannya. Padahal ketika melihatmu berdiri di sana, bukan eskrim lagi yang sangat aku inginkan.
Kamu, kamu, dan kamu. Entah apa yang memacu, rasaku padamu kini membludak. Berontak minta didengarkan, marah ingin disampaikan. Kamu pasti sedang latihan Aikido di Dojo dua puluh meter dari rumahku. Haruskah aku berlari, mengejar untuk menciptakan kesempatan malam ini?
So much to say but I won't make it quick.
Tidak boleh begini. Semua harus tersusun rapi. Jangan sampai menyesal dan sia-sia. Tiga tahun bukanlah waktu yang singkat untuk sekedar menyimpan rapi ini semua. Jangan mengacaukannya karena ego semata.
Tapi apakah kesempatan memiliki expired date? Bagaimana kalau bukan malam ini, harapan yang ditabung itu akan terbuang sia-sia. Aku juga ingin berusaha. Aku tak lagi sekedar hanya menunggu. Cornetto ini bukti penantian yang mulai lelah. Ketakutanku seolah sedang cuti malam ini, cuma ada keberanian yang bekerja.
Belum terlambat untuk berlari. Rasa memang terkadang di luar logika. Cornetto mulai mencair, tapi tidak denganku. Tekadku semakin bulat. Aku benar-benar berlari, menjemput sepaket keberanian, kegilaan, kesempatan dan harapan pada seorang pria yang baru saja keluar dari pintu kaca di seberang jalan.
Aku mendekati kamu. Cornetto Disc Strawberry Cheesecake di tanganku. Satu, dua kali nafas kuatur berirama.
Semua yang tertahankan. Tak sanggup terucap. Rasa, angan, bergerumul ingin terbuang. Terkumpul menggunung bersama penasaran, gengsi dan keinginan untuk memiliki. Aku menyusun kalimat. Kata demi kata tersambung berharap akan terdengar indah. Terlebih penting tanpa ambigu di dalamnya.
I'll fight the future for you. (Maybe)
--
ps; I indeed love The Trees and The Wild so bad! <3
but not ulus. lol.
Sudah berapa kali saya membahas topik ini? Maaf kalau membuat muak.
Hanya karena membuka journal untuk bahan foto di (500) days of everything, lembaran kenangan itu kembali terbuka. Tulisan menggelikan dari pikiran labil yang hampa pada saat itu, yang marah dan kesepian.
yang tengah pake flash, makanya beda sendiri :O)
Segitu pathetic nya kah saya?
Menolak untuk melebur. Meluluh untuk menyendiri. Saya bahkan hari ini bilang kalau saya adalah loner, yang direspon oleh marketing Citibank yang saya curigai adalah SM*SHBLAST itu dengan tertawa.
Teringat beberapa minggu lalu iseng bersama Indun mengunjungi peramal di daerah kota tua. Tahu apa yang ia suruh kepada saya? Untuk tidak menyimpan semuanya sendiri. Membagi. Cerita kepada orang lain untuk sekedar meringankan beban pikiran saya. "Saya tahu adek ini terlihat gembira dari luarnya saja. Di dalamnya terlalu banyak yang dipikirkan. Ada kesedihan yang tidak bisa disampaikan. Adek masih muda, jangan melulu memendam masalah. Coba membuka diri untuk menceritakan kepada orang lain," katanya. Saya curiga dia membaca blog saya sebelumnya.
Kadang saya sadar bahwa saya menyendiri karena pilihan. Yang saya pilih karena enggan memberikan isi hati dan pikiran kepada orang lain. Terlalu resah untuk sekedar menaruh kepercayaan kepada orang lain seutuhnya. Saya trauma.. dan agak paranoid.. Untung saja blog bukan berwujud manusia ya.
Menjadi penyendiri... banggakah?
Tidak juga.
Yang saya tahu, saya hanya mencoba mengenali diri sendiri.
Dan itu sungguh kata yang menjelaskan.
yah, selain galau
"We're heading for something
Somewhere I've never been
Sometimes I am frightened
But I'm ready to learn
Of the power of love."
Apa yang kau harapkan dari cinta? Masa depan? Rasa? Bahagia? I once believed in love. But then I found love is rather ridiculous. Sama seperti sekelompok pemuda yang tiap pagi berjoget gurita dalam acara musik di televisi. Menggelikan. Berlebihan. Konyol. Mungkin karena saya sedang hampa dengan perasaan yang terkadang saya telusuri kemana perginya itu. Tidak memiliki gebetan kadang juga dijadikan alasan, seolah Joseph Gordon-Levitt dan Fedi Nuril tidak cukup untuk membuktikan bahwa arah menuju perasaan itu sebenarnya ada.
Atau mungkin karena setelah melihat adegan pengakuan cinta 12 Maret lalu, saya diam-diam merasa iri.
Memang tidak ada yang lebih menyebalkan bagi single-not-ready-to-mingle seperti saya daripada melihat orang-orang asyik berpacaran. Single selalu memiliki sisi kesepian karena tidak punya pasangan untuk berbagi, saya akui itu.
Jodoh memang di tangan Tuhan. Tapi kalau kita tidak berusaha, ya bakal di tangan Tuhan melulu. Gak mau turun untuk diberikan ke kita.
Seperti akan memeras otak sampai semuanya kering dan menemukan sari terbaik yang dimiliki, itu juga bagaimana seseorang bekerja di bawah perasaan bertitel cinta. Dengan seunik-uniknya. Sekreatif yang kita bisa. Berharap untuk sekedar dikenang. Entah hanya ingin merasa lega, atau ingin juga memiliki.
Membawa pasukan berseragam paskibra, sang pria mengajak si wanita menuju 7-Eleven Tebet Utara. Pasukan datang, menjalankan rencana rahasia antara mereka dan pria. Si wanita tak lantas merasa bahwa pasukan ini datang atas nama pria di hadapannya, yang kemudian membentuk barisan berbentuk love. Tidak puas dengan membentuk barisan, paskibra dari SMA 79 ini lalu membentangkan bendera Katakan dengan Cornetto tepat di depan Aditya, sang pria, dan Liani, sang wanita.
Kaget? Belum cukup. Memegang mikrofon yang telah disediakan, Aditya dengan gamblang dan nyata mengutarakan apa yang selama ini dirasanya. Sayang, cinta, dan keinginannya untuk memiliki Liani. Menganalogi satu cone Cornetto Disc Strawberry Cheesecake, Aditya menawarkan hari-hari Liana dengan dirinya menjadi pacarnya. Teman-temannya heboh ikut mendukung Aditya. Mereka juga ingin Aditya dan Liani bahagia karena cinta.
she said YES!
Mungkin ini maksud Celine Dion lewat The Power of Love nya. Karena keberadaannya, mereka menemukan kebahagiaan di luar batas ekspetasi kebahagiaan mereka sebelumnya.
Sepertinya memang sudah saatnya untuk pula menemukan kebahagiaan. Dimulai dengan makan Cornetto Disc Strawberry Cheesecake dulu, mungkin? :)
Some time in your life, you'd wish you were a musician. You'd wish you'd record albums, make music videos, and have tour. In my imagination, I do that very often. I would sing an accoustic-kinda-jazzy music, only with two guitars and sometimes a piano. I would cover one The Beatles song in my album; it would be Hey, Jude or Something. I would sing 3 brokenheart songs, I wrote one of them. Two other songs were about life. Two other songs were about love that doesn't work. One other was about love that makes people happy. And the last, I would cover Chrisye's song; Badai Pasti Berlalu. The album title would be Azure, which means Blue Sky. My first single was The Beatles cover, the music video would be black and white, and you could feel emptiness when you watch it. Silly enough? That's how my imagination works.
Maybe Albert Einstein was right. He said imagination is better that reality. Because in reality, I can't even sing. I can't really make music. I don't have guts to sing in front of people.
In imagination, we could be anything we would be.
In imagination, we could live in anything you wanted to be.
In imagination, we were wild. We were perfect. We were free. We were beyond anything.
Because imagination has no boundaries.
Mungkin memang benar bahwa hidup itu seperti lingkaran. Kita berputar bersama waktu, berkeliling mengitari momen dalam hidup. Setapak demi setapak menelusuri naik-turunnya rute kejadian.
Dan sejauh apapun kita pergi, secepat apapun kita berlari, tanpa sadar kita sebenarnya akan selalu kembali.
Ke titik awal.
a project of mine to post one photo each day (which I capture) in 500 days.
feel free to visit http://lallapratami.tumblr.com/ : )
Launching Cornetto Disc Strawberry Cheesecake
By Lalla Pratami - Sabtu, Februari 19, 2011
It's amazing how an ice cream can boost our mood instantly, make us happy in minutes, with its always-sweet taste. Everyone loves it and I'm sure noone can ignore it. It feels like, ice creams are made of love!
After the legendary Magnum, Walls launched their new ice cream on last Feb 12th at Cilandak Town Score, Jakarta. With its tagline "Katakan dengan Cornetto", Walls helps us to tell everything that can't be told through Cornetto Disc Strawberry Cheesecake. Cornetto Disc Strawberry Cheesecake is the new ice cream variant with strawberry cheesecake taste, which is the first that-kind-of-ice-cream in Indonesia.
You have no idea how yummy the ice cream is. With the perfect combination between crispy wafer cone, strawberry ice cream mixed with premium cheesecake, and topped with chocolate disc a la Cornetto; you will never forget when it melts on your tongue and slides smoothly down your throat. The creamy, the sweet, just taste perfectly in our mouth.
The launching was awesome. Started around 7 p.m., it's opened by parade of high-schoolers in Jakarta. There were 5 different ekskul from 5 different high schools that join the parade. Marching Band from SMA 14 started the parade. They played some songs then everyone on Citos was curious to know what happened down there.
The next were Modern Dance from SMA 3, Saman Dance from SMA BM 400, Paskibra from SMA 79, and the last, Cheers from SMA 6. The parade was closed by "Penembakan a la Cornetto". They really nailed the parade, people were cheering excitingly, and Citos turned out to be too crowded. Everyone seemed happy.
Was the launching done? Of course it wasn't. Because there was also Naif who's ready to rock the main stage. David, Pepeng, Emil and Jarwo invited the crowds to enjoy their songs. They also played their newest song, Karena Kamu Cuma Satu, and surprisingly, some of crowds were also singing along.
When Naif was performing, Citos turned out to be too hot. David even said, "I need ice cream! I need Cornetto Disc Strawberry Cheesecake." Because nothing's better than having an ice cream in hot city like Jakarta. And nothing's more delicious than Cornetto Disc Strawberry Cheesecake.
And no, Naif was not the closing of the launching. Because there's still the best part of that night. People who's in Citos could grab Cornetto Disc Strawberry Cheesecake, FREE! Beyond happiness!
You can't only imagine how yummy Cornetto Disc Strawberry Cheesecake is. Just go grab it as fast as you can, before it's sold out. Don't forget to give it to the ones you love. Because one Cornetto Disc Strawberry Cheesecake means a thousand words.
Just Katakan dengan Cornetto!
Cerita Blue Valentine terbagi menjadi dua bagian. "Blue" untuk masa kini, dimana Dean (Ryan Gosling) dan Cindy (Michelle Williams) sedang mengalami pait-paitnya sebuah pernikahan, dan "Valentine" untuk masa lalu--tepatnya enam tahun sebelumnya, saat mereka baru bertemu.
Banyak sekali perbedaan kisah diantara dua masa itu tentunya. "Valentine" adalah masa di mana Cindy masih seorang mahasiswa Medical School yang cantik dan ceria tetapi tidak mempunyai 'pilihan' ketika ia tiba-tiba hamil anak mereka, Frankie. "Blue" adalah masa di mana Cindy merasa hidup yang kini dijalaninya bukan hidup yang dimpikannya, dan ia mulai gerah dengan semua itu. Ia bahkan mulai 'menuntut' Dean untuk mencari pekerjaan yang layak selain sekedar painter.
Dengan segala konflik dan cerita yang dikemas dalam 112 menit (gak mau banyak spoiler di sini :p harus nonton sendiri filmnya), Blue Valentine mampu mencampur aduk dan mengacak-acak perasaan karena kisahnya yang "Blue" dan "Valentine". Bentuk cinta saat datang dan hilang, serta rasa kehampaan saat cinta itu benar-benar pergi, yang mampu membuat saya dari valentine menjadi blue.
Sebenarnya saya tidak melihat kalau Cindy benar-benar mencintai Dean, karena yang diperlihatkan Michelle Williams di Blue Valentine cenderung dingin dan tidak-punya-pilihan-selain-hidup-dengan-Dean. Sebaliknya, Dean, mampu menunjukkan kecintaannya kepada Cindy dan Frankie dengan caranya sendiri, juga betapa ia sangat care dengan mereka.
Salah satu yang saya suka adalah chemistry yang kuat antara Faith Wladyka (Frankie) dan Ryan Gosling di film maupun di luar film (foto-foto launch/festival). Ryan yang sudah tandatangan kontrak untuk menjadi Dean sejak 4 tahun lalu, sempat mengajak Faith mancing selain untuk mendekatkan diri dengan Faith, juga untuk belajar bagaimana menjadi ayah.
Film yang sudah dipersiapkan selama 12 tahun ini lucunya dalam beberapa scene merupakan di luar skenario. Bahkan ada saat di mana mereka shooting tanpa ada skenario sama sekali, dan mereka tidak tahu apa yang harus mereka lakukan saat itu. Seperti, adegan Ryan Gosling bermain ukulele & bernyanyi di tengah jalan dan Michelle Williams tap dance mengikuti irama merupakan adegan di luar skenario. Memang untuk mendapatkan feeling antara mereka, sang sutradara bahkan meminta Ryan-Michelle untuk "tinggal" di rumah, pergi ke groceries bersama, memasang pohon natal, dan membuat kue ulang tahun untuk "anak" mereka, Frankie.
Setelah nonton untuk kedua kalinya, saya menyatakan bahwa saya cinta film ini. Blue Valentine bukan sekedar film cinta-cintaan (yang rating awalnya adalah NC-17 lalu diubah menjadi R) saja. Blue Valentine adalah film tentang cinta, yang selain membuat orang selalu berbunga-bunga dan gembira, juga menyakitkan dan hampa jika cinta itu dihadapi oleh kenyataan yang sebenarnya tidak kita inginkan. You can both be happy and hurt at the same time because of love.
Dan satu lagi, kapan lagi bisa nonton Ryan Gosling nyanyi sambil main ukulele selain di Blue Valentine? ;p